Klaten, 7 Agustus 2024 – Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, menjadi saksi inovasi ramah lingkungan yang diinisiasi oleh KKN TIM II Universitas Diponegoro. Dalam program multidisiplin bertema “Modifikasi Tong Pembakaran Sampah Minim Asap,” mahasiswa Universitas Diponegoro tidak hanya menghadirkan teknologi baru, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan aman.
Program ini melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk memberikan penyuluhan yang komprehensif. Almira Nurmala Devi, mahasiswa hukum, memulai dengan memberikan penyuluhan tentang aspek hukum pengelolaan sampah. Ia menjelaskan regulasi yang berlaku serta konsekuensi hukum bagi mereka yang melanggar aturan pengelolaan sampah. Almira menekankan pentingnya kepatuhan terhadap hukum lingkungan agar desa dapat terhindar dari masalah hukum di masa depan.
Hammam Alfarisy, mahasiswa fisika, memberikan perspektif dari sisi lingkungan. Hammam menjelaskan bagaimana modifikasi tong pembakaran sampah dapat mengurangi dampak lingkungan, seperti polusi udara dan kerusakan ekosistem. Penyuluhan ini termasuk informasi tentang bagaimana teknologi ini dapat membantu mencapai tujuan lingkungan yang lebih luas.
Dari sisi psikologi, Indira Sukma Fatika, mahasiswa psikologi, memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesadaran kolektif dan perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah. Ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, dengan menekankan dampak positif dari pengelolaan sampah yang baik terhadap kesejahteraan psikologis individu dan komunitas.
Sementara itu, Abigail Shirleen Zebeyanna, mahasiswa kedokteran, menyampaikan materi tentang dampak kesehatan dari pembakaran sampah sembarangan dan pembuangan sampah ke sungai. Abigail menguraikan risiko kesehatan yang dapat timbul akibat paparan asap berbahaya, seperti gangguan pernapasan dan penyakit kronis lainnya. Ia menekankan bahwa penggunaan tong pembakaran minim asap ini bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi risiko tersebut.
Tidak kalah penting, mahasiswa Sofi Endriana Prameswari dan Habiebie Yusuf Maulana memberikan penyuluhan teknis terkait modifikasi tong pembakaran sampah. Mereka menjelaskan mekanisme pembuatan tong yang dapat meminimalkan asap, serta sistematika pembakaran yang tepat agar tong dapat berfungsi dengan optimal. Penyuluhan ini dilengkapi dengan demonstrasi langsung, yang membuat warga semakin antusias untuk menerapkan teknologi ini di rumah mereka masing-masing. Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Bogem.
Dengan kolaborasi multidisiplin ini, KKN TIM II Universitas Diponegoro berhasil memberikan dampak nyata bagi Desa Bogem. Program ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada aspek edukasi dan pemberdayaan masyarakat, yang diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di masa mendatang.